KUPANG, wartapers.com - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) berlangsung alot di Gedung Sasando, Kantor Gubernur NTT, Rabu (14/5/2025), hingga Kamis dini hari. Forum akhirnya menyepakati dua nama calon Direktur Utama (Dirut), yakni Yohanis Landu Praing dan Charlie Paulus, untuk mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain penetapan calon Dirut, RUPS Luar Biasa juga menetapkan sejumlah perubahan strategis dalam struktur manajemen Bank NTT, termasuk perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, khususnya terkait batas usia minimum calon Direktur Utama.
Dalam jajaran Dewan Komisaris, mantan Kepala Perwakilan BI NTT, Stefanus Donny Heatubun, ditetapkan sebagai Komisaris Utama. Jumlah Komisaris Independen juga diperluas dari dua menjadi empat orang. Empat nama yang ditetapkan untuk posisi tersebut adalah Frans Gana, Eko Setiabudi, Josef Jiwadeole, dan satu nama dari Bank Jatim yang belum diumumkan secara resmi.
Sementara itu, struktur Direksi Bank NTT turut diperkuat dengan penunjukan sejumlah figur yang akan mengikuti proses uji kelayakan di OJK. Mereka adalah Aloysius Geong sebagai Direktur Kredit, Siti Aksa sebagai Direktur Dana, Rahmat Saleh sebagai Direktur Operasional dan SDM, Heru dari Bank Artha Graha sebagai Direktur Treasury dan Keuangan, serta Sony Pellokila sebagai Direktur IT.
Gubernur NTT sekaligus Pemegang Saham Pengendali, Melki Laka Lena, menegaskan bahwa langkah selanjutnya adalah memastikan seluruh calon yang ditetapkan lolos proses di OJK, sebelum masuk ke tahap pembahasan rencana bisnis.
“Tadi kami sudah sepakat bahwa setelah direksi dan komisaris ini disetujui OJK dan dilantik, segera bertemu kembali untuk membahas rencana bisnis bersama dengan semua pemegang saham,” ujar Melki.
Langkah-langkah yang diambil dalam RUPS ini mencerminkan komitmen untuk memperkuat tata kelola dan mendorong transformasi Bank NTT menjadi bank daerah yang lebih kompetitif, adaptif, dan berdaya saing tinggi di tengah dinamika sektor keuangan nasional.
Pewarta: sabatani
Editor: redaksi