Bali ,||wartapers.com – LSM Pelita Harapan Lembata mengutus dua srikandi, Maria Magdalena Tupa Teluma sebagai koordinator keseluruhan program dan Maria Mervina Nona Mey sebagai bendahara, untuk berpartisipasi dalam Pertemuan Mitra dan Lokakarya INCLINE. Kegiatan yang diselenggarakan Yayasan Ika (Indonesian for Climate Action) itu berlangsung dari 25 hingga 29 September 2024 di Kampung Damai, Kuta Utara, Bali. Acara ini diikuti oleh 15 peserta dari delapan lembaga dan yayasan, termasuk Yayasan Wangsakerta dan PAHPA Indonesia, dengan tema "Kemanusiaan dan Keadilan Iklim". Tujuan utama acara ini adalah memperkuat kapasitas masyarakat sipil dalam menghadapi krisis iklim, yang semakin mendesak dalam konteks perubahan iklim global saat ini.
Maria Magdalena Tupa Teluma dari arena lokakrya mengkonfirmasikan bahwa program Equity Best Climate Partnership bertujuan untuk memberdayakan kelompok rentan yang paling terdampak oleh perubahan iklim. Salah satu inovasi penting dalam program ini adalah INCLINE Apps, aplikasi berbasis Android yang memfasilitasi pengumpulan data mengenai kerentanan masyarakat.
“Kesempatan ini juga menjadi ajang untuk memperkuat relasi antar mitra dan membangun jaringan keadilan iklim di Indonesia,” ungkap Maria Teluma pada Kamis, 26 September 2024. Peserta diharapkan tidak hanya bertukar pengalaman, tetapi juga merumuskan langkah-langkah konkret untuk memperjuangkan keadilan iklim di tanah air.
Lokakarya ini menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, melibatkan pemerintah, akademisi, dan komunitas lokal dalam merumuskan kebijakan yang adil dan berkelanjutan. “Kami ingin memanfaatkan teknologi, seperti INCLINE Apps, untuk mendata dan menganalisis kerentanan masyarakat,” tambah Maria, menunjukkan harapan akan kebijakan yang lebih responsif dan tepat sasaran.
Maria juga menekankan komitmen Yayasan Ika dan LSM Pelita Harapan Lembata dalam memberdayakan perempuan dan kelompok marginal, memastikan bahwa suara mereka didengar dalam setiap diskusi dan keputusan yang berkaitan dengan lingkungan.
Selama pertemuan, peserta diberi ruang untuk berbagi pengalaman dan menciptakan refleksi yang kaya, mendorong saling belajar. Isu peran pemuda sebagai agen perubahan juga menjadi sorotan utama, diharapkan mereka dapat menciptakan kesadaran yang lebih luas tentang keadilan iklim dan berkontribusi dalam upaya kolektif ini.
Di akhir lokakarya, peserta akan melaksanakan deklarasi komitmen bersama untuk menjalankan rencana aksi yang disepakati, menegaskan bahwa perubahan dimulai dari langkah-langkah kecil yang kolektif. Dengan semangat optimisme dan dedikasi, LSM Pelita Harapan Lembata dan Yayasan Ika bertekad untuk terus berjuang demi keadilan iklim dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua.
Inisiatif ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan ekosistem yang mendukung keberlanjutan dan keadilan sosial, di mana setiap suara dihargai dan setiap tindakan berarti. Bersama, mereka siap menghadapi tantangan yang ada dan mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan.
Pewarta: subatani
Editor: redaksi