Bupati Siak Drs. H. Alfedri, M.Si. menjelaskan bahwa program ini mendukung berbagai aspek penting seperti swasembada pangan, ketahanan energi, hilirisasi, UMKM, digitalisasi, ekonomi hijau, dan pembangunan berwawasan lingkungan.
"Program ini adalah wujud nyata dukungan Presiden terhadap swasembada dan ketahanan pangan, serta berbagai sektor strategis lainnya," ujar Bupati.
Dalam suasana yang penuh semangat pada acara Do'a Turun Sawah dan Penanaman Padi, Bupati Alfedri menekankan pentingnya menghadapi tantangan musim kering akibat fenomena El Niño. Ia juga mendorong peningkatan produksi pangan melalui pembukaan sawah baru.
"Cuaca yang panas saat ini berpengaruh besar terhadap produksi padi kita. Saya minta Dinas terkait segera menyelesaikan masalah air di Bungaraya," tambahnya.
Kepala BSIP Riau, Shannora Yuliasari, menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian telah merealisasikan 240 pompa, dengan 39 unit pompa dan 1 cultivator disalurkan khusus untuk Kabupaten Siak. Pemerintah juga mendorong percepatan tanam padi gogo di lahan tumpang sisip, baik di perkebunan sawit maupun lahan kering lainnya.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Hanafi, turut menyampaikan keluh kesahnya terkait kesulitan mendapatkan air untuk menanam padi. Ia berharap Bupati Alfedri dapat mengatasi persoalan pengaliran air dari tiga titik sekunder yang vital bagi para petani.
Dandim 0322/Siak dalam kesempatan ini menyatakan dukungannya terhadap upaya peningkatan produksi pangan dan penguatan ketahanan pangan di Kabupaten Siak. "Kita semua harus bersatu padu untuk memastikan program ini berhasil, demi kesejahteraan dan ketahanan pangan kita semua," ungkap Dandim. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam mewujudkan swasembada pangan di wilayah tersebut.
Pewarta : Wandi
Editor: redaksi
