Lamsel||wartapers.com
Sungguh tak sanggup melihat kondisi Marwah seorang anak penderita Hidrosefalus hingga belasan tahun yang tidak pernah tersentuh batuan oleh pemerintah setempat di Lampung kecamatan Katibung. Kamis 28/12/2023.
Marwah adalah seorang putri dari Armat dan Fatimah yang berada di Lampung Selatan kabupaten Katibung, kecamatan Katibung, desa Tarahan Rt 02/Rw 02, pasalnya putri dari bapak Armat dan Fatimah ini alami sakit Hidrosefalus hingga usia 14 tahun.
Sakit yang di rasakan Marwah di bagian kepala yang semakin hari semakin membesar, awal penyakit tersebut timbul pada usia marwah 2 bulan , namun semakin hari Kondisi anak tersebut semakin membesar.
Hingga sampai saat ini usia marwah menginjak 14 tahun , penyakit yang diderita nya tidak kunjung sembuh, berbagai pengobatan yang di lakukan semampunya sudah di jalani namun tetap tidak membuahkan hasil , dengan keadaan ekonomi yang kurang mampu salah satu kesulita keluarga tersebut untuk lakukan pengobatan yang layak untuk putri nya tersebut.
Marwah alami kesulitan ,untuk duduk saja tidak bisa ,apalagi untuk berdiri layaknya anak normal , itu sangat tidak mungkin, tanpa ada bantuan dari kedua orang tua ataupun saudara.
Kedua orang tua marwah bukan tidak mau Mambawa putri nya ke rumah sakit buat operasi atau berobat ,tapi keadaan ekonomi yang tidak mampu untuk membawa putri nya berobat dan hanya bisa pasrah.
" bukan tidak mau membawa dia berobat lebih layak, tapi kondisi ekonomi saya juga memungkinkan, jadi saya selaku orang tua Marwah hanya bisa pasrah " ungkap armad.
Mendengar hal yang di bicara kan kalangan warga ,maka sejumlah wartawan pun mendatangi kediaman Marwah yang merupakan putri dari bapak Armat dan Fatimah ,di Rt02Rw02 kelurahan Tarahan, kecamatan Katibung, kabupaten Katibung ,Lampung Selatan,sejumlah awak media di sambut dengan sangat ramah.
Menurut orang tua marwah bapak Armat dan Fatimah,pada saat dikonfirmasi sejumlah wartawan,mereka sangat terpukul melihat anak nya yang tak kunjung sembuh -sembuh ,ingin membawa anak nya untuk di operasi agar sehat dan bisa bermain dengan seumuran nya .
" Bukan kami gak mau mengobati anak kami mas,tapi ekonomi yang tidak mampu lah yang membuat saya tidak bisa membawa anak saya ke rumah sakit untuk operasi penyakit yang dibagian kepala nya .hanya bisa pasrah saja dengan keadaan anak saya yang seperti ini mas.ungkap Armat ,sambil menunjukan wajah yang sangat sedih,kepada wartawan,28/12/2023.
Ketika di tanya awak media adakah kepedulian pemerintah setempat baik camat atau kepala desa setempat ,yang datang untuk melihat marwah, Menurut Armat , tidak ada satu pun yang datang jangan kan bantuan untuk melihat saja tidak ada.
"Jangan kan bantuan mas melihat saja tidak pernah mas ,biar lah mas mau bagaimana lagi mas,mungkin sudah takdir anak saya seperti ini mas,terkadang orang melihat hanya luar nya saja sama saya mas ,mereka tidak tau bagai mana isi hati saya mas,mana ada orang tua yang mau anak Nya sakit lama lama mas,coba bayang kan sama mas udah empat belas tahun usia marwah mas,dari umur dua bulan mas coba mas kaya mana kalo posisi mas saat ini di posisi aku mas," tutur armat.
Terkait hal ini awak media pun akan mencoba melakukan konfirmasi kepada pihak pihak yang bersangkutan guna mendapatkan bantuan yang layak untuk pengobatan Marwah ( 15) , baik camat kepala desa , hingga Bupati Katibung, apapun itu Karna keluarga tersebut masih masyarakat kabupaten Katibung.
Hingga saat ini pihak keluarga penderita hedrosifalus tidak mendapatkan batuan sama sekali, seperti yang telaah di katakan oleh orang tua armad.
" Jangan kan bantuan , melihat saja pun tidak ada, baik dari kepala desa apalagi pihak dinas sosial kabupaten Katibung"
Saya berharap besar kepada bupati kabupaten Katibung, Untuk memberikan sedikit ukuran batuan karna walaupun sedikit sangat berarti bagi kami , ungkap armad.
Kepala desa Tarahan Hairul ketika di konfirmasi awak media, melalui pesan Whatshaap belom ada tanggapan hingga berita pun di muat di redaksi.
Pewarta : wandi
Editor : Redaksi