Notification

×

Iklan

Iklan

Kematian Bayi: Fakta dan Intrik di Balik Tuduhan Terhadap Dokter Kandungan, Sebagai Isu Murahan Lawan Politik.

Rabu, 26 Juni 2024 | 07:24 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-26T14:24:56Z

 

Lembata,|| wartapers.com - Kematian seorang bayi anak dari pasien atas nama Ny. MSP dari Desa Kolontobo, Ile Ape, Lembata minggu lalu, kini menjadi bahan perdebatan di media sosial Lembata. Herry Tanatawa Purab, seorang pegiat medsos menyoroti tuduhan terhadap seorang dokter kandungan terkait kematian ini.

Herry mengatakan, “kita tentu ikut merasakan duka cita yang mendalam atas kematian bayi tersebut. Namun  seharusnya semua pihak tidak asal menuding pihak tertentu atas kematian bayi tersebut. Saya sangat meyakini bahwa,tidak ada seorang dokter yang dengan sengaja melalukan tindakan diluar ketentuan medis sehingga berakibat fatal bagi pasien,”.

Karena itu Tanatawa meminta agar semua pihak  menerima kematian bayi itu sebagai kematian yang wajar secara medis,dan atas kehendak Tuhan.Pasalnya, bayi yang dilahirkan di RS. Damian Lewoleba Lembata dan  dinyatakan meninggal setelah dua hari dirawat di RSUD Lewoleba,  telah menjalani SOP sesuai standar kesehatan yang berlaku. Pihak RSUD Lewoleba dan dokter telah berupaya secara maksimal dengan melakukan prosedur medis secara ketat diikuti dengan tepat, dan semua langkah perawatan sesuai dengan standar yang berlaku, namun bayi itu meninggal karena penyakit bawaan atau kelainan bawaan yang sangat berat dan serius yang menyerang sistem darah dan organ vitalnya.

"Saya tegaskan bahwa tuduhan terhadap dokter kandungan yang saya dengar adalah keliru. Dokter yang bersangkutan tidak terlibat dalam perawatan pasca-melahirkan karena setelah lahir bayi dirawat langsung oleh dokter spesialis anak atau bayi, bukan dokter kandungan " ungkap Tanatawa, Rabu, 26 Juni  2024. 

Apalagi, keluarga bayi yang meninggal telah menerima perawatan dan rujukan yang tepat waktu dari RS Damian ke RSUD Lewoleba, sebuah rumah sakit lain di daerah tersebut. Dokter anak di RSUD Lewoleba secara cepat menanggapi kasus tersebut, tetapi kondisi bayi dengan kelalaian bawaan berat membuatnya tidak bisa bertahan.

Karena itu, tuduhan yang mencuat terkait politisasi kasus ini mengejutkan banyak pihak, dikarenakan seorang dokter kandungan yang merupakan kandidat populer calon bupati Lembata yang saban hari berpraktik di K24, seakan-akan dituduh terlibat dalam hal itu. Padahal sudah ada dokter spesialis anak yang merawat. 

“Ini banyak muatan politisnya. Sepertinya ada  kepanikan dari lawan-lawan politik nya sehingga cenderung memainkan isu negatif yang berujung pada hoax dan fitnah,”tegas Tanatawa.

Tanatawa mengatakan, harusnya semua orang berpikir realistis dan bersyukur karena bayi dan ibunya selamat saat dioperasi. Jadi jangan sampai pernyataan pihak-pihak tertentu ini bernuansa politik.

 “Yang menangani bayi setelah kelahiran adalah dokter anak, tetapi yang disalahkan adalah dokter kandungan. Mana yang benar ini,”tanya Tanatawa.

Manajemen K24 juga menjelaskan bahwa K24  adalah konsorsium dan dokter yang berprkatek disini tidak menerima honorarium dari pasien, karena itu kematian bayi ini tidak disalahartikan atau digunakan untuk kepentingan politik dan jangan dikaitkan dengan kerjasama atau bisnis terselubung yang sama sekali tidak benar.



Pewarta :sabatani

Editor: redaksi 

×
Berita Terbaru Update