Bangkalan,|| wartapers.com - Berbuka puasa bersama keluarga dengan menu yang serba lengkap dan tersaji dengan berbagai macam pilihan menu masakan itu mungkin sudah hal biasa setiap masing-masing keluarga. Akan tetapi bagaimana jika kita berbuka puasa bersama dengan anak-anak yatim yang ada di naungan pondok pesantren.
Menjelang berbuka puasa, Bang Mukri sapaan akrabnya, Dia selaku aktivis Bangkalan mengunjungi salah satu Yayasan Pondok Pesantren yang ada di Desa Besanah, Kec. Tanah Merah - Kab. Bangkalan yakni Pondok Pesantren Nurul amanah. Selasa (12/03/2024).
Di Pondok Pesantren Nurul Amanah ini juga terdapat bangku pendidikan SMP dan SMK Islam. Seperti Biasa Untuk Para Santriwan dan Santriwati Pondok Pesantren ini setiap tahunnya akan di laksanakan libur dua hari menjelang pembukaan menyambut bulan Suci Ramadhan yang penuh berkah.
Menurut Hasil pantauan Mukri, kami melihat lebih ratusan santri sedang mengantri untuk mendapatkan pembagian jatah makanan untuk berbuka puasa. Terlihat dari wajah para santri dengan riang gembira mereka beramai-ramai untuk persiapan menjelang berbuka puasa. Makananan itu dibagikan oleh salah satu santri yang telah ditunjuk sebagai penanggung jawab berbuka puasa. Usai setelah mendapatkan jatah makan berbuka puasa para santri mengatur tempat duduk untuk segera melaksanakan ibadah buka puasa . Menu makananan yang mereka terima cukup sederhana dan bikin hati senang para santriwan dan santriwati.
Disamping itu ada beberapa diantara orang tua wali santri yang juga ikut bergabung menyambung anaknya untuk berbuka puasa bersama di halaman Pondok Pesantren Nurul Amanah. Dan adapula sebagian santri yang hanya di suguhi makanan oleh orang tuanya.
Semua para santri harus mengikuti aturan pondok. Mereka semua juga dianjurkan menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab sebagai bahasa interaksi sehari-harinya sesuai dengan apa yang sudah dipelajari.
Ketika dilokasi pula kami mencoba berbincang secara langsung dengan salah seorang santri yang berada di pondok tersebut, Alhamdulillahnya bisa di aplikasikan dengan sebaik mungkin, Ilmu bahasa yang mereka dapat sehari-harinya.
"Saya berasal dari Kupang Nusa Tenggara Timur, Saya Berasal Dari Sulawesi, saya berasal dari Kalimantan, saya berasal dari Dompu, Saya berasal dari Sumbawa, saya berasal dari Lombok Utara, Dan Saya Berasal dari Lombok Timur" Saut para santri yang sedang berkumpul sembari menunggu berbuka puasa.
Pengasuh dan Pembina Pondok Pesantren Nurul Amanah yakni KH. Jazuli Nur LC
"Pondok Pesantren Nurul Amanah ini memiliki kelebihan yang luar biasa yang belum pernah dimiliki oleh pondok pesantren yang ada di Nusa Tenggara Barat, bahkan mungkin di Indonesia ini sendiri" Ungkap PP Nurul Amanah.
Jika dilihat dari gedungnya, pondok pesantren yang berada di titik pusat desa ini. 80% adalah bangunan asrama dan tempat belajar para santri. Kegiatan Para Santri itu tidak menulis diatas meja dan kursi yang mewah, akan tetapi duduk bersila beralaskan tikar atau sajadah. Tetapi, santri dan santriwati yang belajar disini dijamin 3 bulan mondok sudah bisa melakukan percakapan dengan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab dengan lancar dan itu bisa dibuktikan.
KH. Jazuli Nur LC mengatakan, Selain Bahasa Inggris dan Bahasa Arab disini juga dikembangkan pembelajaran Kitab Kuning, Hafalan Qur’an, Pidato Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Untuk tahun ini sudah mulai dikembangkan pembelajaran dengan menggunakan Bahasa Inggris khususnya di MA. Di MA ini pula guru dan siswa menggunakan Bahasa Inggris.
Pondok Pesantren Di desa jauh lebih tertata dan tak kalah saing dengan pondok pesantren di kota kota besar. Insya Allah pondok pesantren Madura jauh lebih baik.
Penulus :M.Mukri
