Indikasi Penurunan Mutu Beras Bulog Mencuat, GASI Turun Tangan


SAMPANG - Gabungan Aktivis Sosial Indonesia (GASI) menggelar audiensi dengan Perum Bulog di Kabupaten Sampang untuk meminta klarifikasi terkait kualitas beras Bulog yang disalurkan kepada masyarakat selama periode November hingga Desember 2025. Audiensi ini dilakukan menyusul munculnya keluhan warga di sejumlah kecamatan yang menilai kualitas beras tidak seragam.

Audiensi berlangsung di Gudang Bulog Sampang dan dihadiri Ketua GASI Rifa’i beserta jajaran pengurus, serta Kepala Gudang Bulog Sampang, Triono.

Ketua GASI Rifa’i menyampaikan apresiasi kepada pihak Bulog yang telah menerima dan memfasilitasi audiensi tersebut. Ia menjelaskan, pertemuan ini merupakan tindak lanjut atas laporan masyarakat dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sampang yang mengeluhkan perbedaan kualitas beras antara pengiriman awal dan pengiriman berikutnya.

“Kami menerima banyak keluhan dari masyarakat. Mereka menilai ada perbedaan kualitas antara beras yang disalurkan sekitar Oktober dengan beras yang diterima pada November hingga Desember. Karena itu, kami datang untuk meminta klarifikasi secara langsung,” ujar Rifa’i.

Selain kualitas, GASI juga mempertanyakan asal pasokan beras serta mekanisme distribusinya. Rifa’i menanyakan apakah seluruh beras yang disalurkan ke 14 kecamatan di Kabupaten Sampang berasal dari Gudang Bulog setempat atau didatangkan dari luar daerah.

Sebagai bahan pembanding, GASI mengaku telah mengamankan sejumlah sampel beras dari beberapa kecamatan, di antaranya Omben, Banyuates, Karang Penang, dan Jrengik. Sampel tersebut akan digunakan untuk membandingkan kualitas beras dari pengiriman awal dan pengiriman lanjutan.

Menanggapi hal itu, pihak Bulog menjelaskan bahwa beras yang disalurkan kepada masyarakat merupakan beras kategori medium yang telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan. Bulog menyebutkan bahwa perbedaan tekstur maupun kondisi fisik beras masih dimungkinkan selama tidak melampaui batas standar kualitas yang berlaku.

Sementara itu, Kepala Gudang Bulog Sampang, Triono, menegaskan bahwa pihaknya memiliki keterbatasan kewenangan dalam menyampaikan pernyataan resmi terkait kebijakan pengadaan dan distribusi beras.

“Terkait penjelasan kebijakan maupun pengadaan beras, ada aturan internal. Pernyataan resmi menjadi kewenangan kantor cabang,” kata Triono.

Menanggapi pernyataan tersebut, Rifa’i menyampaikan bahwa berdasarkan informasi yang diperolehnya, termasuk aktivitas penerimaan armada pengangkut beras, pasokan beras yang masuk ke Gudang Bulog Sampang berasal dari wilayah Pamekasan.

“Artinya, kendali pengadaan dan distribusi berada di bawah kantor cabang Bulog Pamekasan,” ungkapnya.

Hal tersebut dibenarkan oleh pihak Gudang Bulog Sampang yang menyatakan bahwa kewenangan terkait pengadaan dan kebijakan distribusi memang berada di tingkat kantor cabang Bulog Pamekasan.

Rifa’i menegaskan bahwa audiensi ini tidak dimaksudkan untuk menyudutkan pihak mana pun, melainkan sebagai bagian dari fungsi kontrol sosial. Ia menilai adanya perbedaan kualitas berdasarkan sampel pembanding dari pengiriman awal yang dinilai lebih baik, sehingga menimbulkan pertanyaan terkait konsistensi mutu beras dalam satu sistem distribusi Bulog.

“Jika Bulog menyatakan beras tersebut masih layak, tentu kami menghormati. Namun kami ingin ada kejelasan, karena pembanding dari pengiriman awal menunjukkan kualitas yang lebih baik,” pungkasnya. ( Team )

KABAR NASIONAL
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Memuat BERITA UPDATE TERKINI…

𝐖𝐀𝐑𝐓𝐀 𝐋𝐈𝐏𝐔𝐓𝐀𝐍 𝐏𝐎𝐏𝐔𝐋𝐄𝐑

Memuat...