Ekspansi Lahan Pertanian untuk Pekerja Purna Migran: Disnakertrans Lembata Genjot Pelatihan Lahan Kering

LEMBATA — wartapers.com -  Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lembata, Rafael Betekeneng, SH, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam membuka akses ekonomi baru bagi para Pekerja Purna Migran Indonesia (PPMI) melalui program ekspansi lahan pertanian di Desa Tapobaran, Kecamatan Lebatukan; Desa Watodiri, Kecamatan Ile Ape; dan Desa Pada, Kecamatan Nubatukan. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Lahan Kering yang digelar pada Selasa, 3 Desember 2025, di Aula Kantor Bupati Lembata.

Menurut Betekeneng, Disnakertrans memiliki tugas memfasilitasi kelompok tani PPMI dengan membuka lahan tidur, menyediakan pendampingan, dan memperkuat kapasitas peserta agar mampu mandiri mengelola pertanian lahan kering. Program ini menjadi bagian dari strategi perlindungan ekonomi bagi para pekerja yang kembali dari luar negeri.

Ia menjelaskan, fakta di lapangan menunjukkan banyak PPMI Lembata yang pulang dalam kondisi kesulitan ekonomi, tidak memiliki pekerjaan tetap, bahkan sebagian besar dideportasi. Kondisi itu, kata Betekeneng, menuntut pemerintah untuk memastikan terpenuhinya hak-hak mereka sebagai warga negara sekaligus pekerja migran.

“Undang-undang telah memberi amanat jelas: perlindungan bagi pekerja migran harus dilakukan sebelum, selama, dan setelah bekerja. Pemerintah daerah wajib hadir untuk memastikan mereka bisa kembali hidup layak,” ujarnya dalam sesi pembukaan.

Program pelatihan ini dilaksanakan berdasarkan sejumlah dasar hukum, antara lain Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan serta UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Selain itu, kegiatan ini dibiayai melalui APBD II Lembata sesuai DPA Disnakertrans Tahun Anggaran 2025.

Pelatihan ini, menurut Betekeneng, bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para PPMI mengenai pemanfaatan dan pengolahan lahan kering untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Ia menegaskan bahwa kemandirian ekonomi menjadi fokus utama agar para eks pekerja migran tidak kembali terjebak pengangguran.

Selain meningkatkan kemandirian, program ini juga ditargetkan menekan angka pengangguran terbuka di wilayah-wilayah yang menjadi kantong pekerja migran, khususnya Tapobaran di Kecamatan Lebatukan, Pada di Nubatukan, dan Watodiri di Ile Ape.

Kegiatan berlangsung dalam dua tahap, yakni sosialisasi umum pada 3 Desember, dilanjutkan praktik lapangan di tiga desa lokasi pelatihan pada 4–6 Desember. Metode pembelajaran menggabungkan ceramah, diskusi, dan praktik langsung membuka serta mengolah lahan pertanian kering.

Sebanyak 30 peserta ikut dalam pelatihan ini. Masing-masing desa mengirim 10 peserta yang seluruhnya merupakan Pekerja Purna Migran Indonesia. Mereka dibekali teknik dasar pengolahan tanah, pengendalian hama, dan pemilihan komoditas yang tahan terhadap kondisi kering.

Betekeneng memastikan bahwa ekspansi lahan pertanian ini tidak sekadar proyek jangka pendek, tetapi dirancang untuk membangun basis ekonomi produktif bagi para PPMI. Pemerintah akan terus melakukan pendampingan agar lahan yang dibuka benar-benar memberikan hasil ekonomi nyata.

Ia menegaskan bahwa pembangunan manusia dan pemberdayaan ekonomi harus berjalan beriringan. “Pekerja migran adalah bagian dari pembangunan nasional. Mereka harus mendapat peluang untuk hidup sejahtera setelah kembali ke daerah,” katanya.

Dengan pembukaan lahan baru di Tapobaran, Pada, dan Watodiri, Pemerintah Kabupaten Lembata berharap tercipta model pemberdayaan PPMI yang lebih kuat, berkelanjutan, dan berdampak langsung pada peningkatan ekonomi keluarga. Program ini juga diharapkan menjadi contoh bagi desa-desa lain yang memiliki potensi lahan tidur untuk dikelola secara produktif.

Narasumber yang dihadirkan dalam pelatihan ini antara lain Prof. Dr. Bernadete Barek Koten, S.Pt.MP., dosen Politeknik Pertanian Negeri Kupang, yang memberikan materi teknis terkait strategi pengelolaan lahan kering berbasis potensi lokal.

Kegiatan ini dibuka oleh Asisten I Setda Kabupaten Lembata Iren Suciadi mewakili Bupati lembata P. Kanisius Tuaq. 


Pewarta: Sabatani

Editor; redaksi

KABAR NASIONAL
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Memuat BERITA UPDATE TERKINI…

𝐖𝐀𝐑𝐓𝐀 𝐋𝐈𝐏𝐔𝐓𝐀𝐍 𝐏𝐎𝐏𝐔𝐋𝐄𝐑

Memuat...