CERAH Diluncurkan di Kupang: Kolaborasi Perempuan, Anak Muda, dan Disabilitas untuk Ketahanan Air
Kupang, wartapers.com – Pemerintah Kota Kupang bersama Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) hari ini resmi meluncurkan Program Cerdas Kelola Air dan Lahan untuk Keberlanjutan (CERAH), yang bertujuan meningkatkan ketahanan iklim melalui pengelolaan sumber daya air dan lahan yang inklusif serta dipimpin masyarakat melalui penandatanganan Nota Kesepakatan Kerjasama.
Program ini didukung oleh pendanaan ANCP–DFAT Australia dan akan berlangsung dari Juli 2025 hingga Juni 2028 di Kota Kupang dan Kabupaten Sumbawa dengan target menjangkau lebih dari 350 ribu individu di wilayah rawan kekeringan dan degradasi lingkungan.
Dalam sambutannya, dr. Christian Widodo Walikota Kupang menegaskan bahwa Kota Kupang menghadapi tantangan serius terkait keterbatasan air bersih dan degradasi lahan.
Wali Kota Christian menekankan pentingnya kerja bersama untuk memastikan ketersediaan air bagi generasi mendatang “Yang kita lakukan hari ini adalah investasi masa depan. Air harus cukup bukan hanya untuk kita, tetapi untuk anak cucu yang akan lahir di Kota Kupang,” ujarnya.
“Kerja sama dengan Plan Indonesia merupakan langkah strategis dalam memperkuat layanan air bersih dan penataan lingkungan. Program CERAH menjadi momentum untuk menghadirkan solusi yang inklusif dan berbasis bukti, serta memastikan perempuan, kaum muda, dan orang dengan disabilitas dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan yang memengaruhi masa depan layanan air bersih di Kota Kupang,” ungkap Christian.
Samuel Apsalon Niap Area Program Manager NTT Plan Indonesia menyampaikan bahwa Kota Kupang merupakan wilayah kering dengan curah hujan terbatas. Kota ini mengalami penurunan drastis debit mata air selama musim kemarau, lebih dari 70% dibandingkan musim hujan berdasarkan Rencana Aksi Iklim Kota Kupang tahun 2023. Pengelolaan air dan lahan yang berkelanjutan hanya dapat tercapai jika setiap orang memiliki ruang untuk berpartisipasi.
“Melalui CERAH, perempuan, kaum muda, dan orang dengan disabilitas tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga menjadi penggerak utama perubahan, karena solusi terhadap perubahan iklim harus dibangun dari kapasitas dan kepemimpinan masyarakat itu sendiri.”
Selain pemerintah dan lembaga pelaksana, peluncuran program ini juga dihadiri perwakilan komunitas kaum muda, orang dengan disabilitas, organisasi perempuan, Perumda Air Minum Kota Kupang, Forum DAS, Komunitas Muda Penjaga Budaya Helong, dan akademisi.
Perwakilan komunitas anak muda Cinta Lingkungan Kupang menyampaikan bahwa keterlibatan kaum muda dalam CERAH membuka ruang bagi generasi muda untuk berperan aktif menjaga sumber air dan lahan.
Ia menyebutkan bahwa anak muda tidak ingin hanya menjadi penonton, tetapi ingin menjadi bagian dari solusi, dan CERAH memberikan kesempatan nyata untuk menunjukkan kontribusi mereka.
Senada dengan itu, dr. Widya Cahya Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kupang menekankan pentingnya akses dan pelibatan setara dalam pengambilan keputusan terutama perempuan dan kaum muda. Ia menjelaskan bahwa perempuan yang seringkali mengakses air namun dari segi pengambilan keputusan sangat minim.
Dan diharapkan melalui program CERAH, partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan dapat meningkat..
Selama tiga tahun implementasi, CERAH akan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Perumda Air Minum Kota Kupang, Forum Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu, PKK, komunitas adat, universitas, dan kelompok lingkungan. Kegiatan program mencakup pengembangan rencana aksi pengelolaan DAS, kampanye publik tentang ketahanan air, peningkatan sistem air bersih, serta advokasi kebijakan berbasis data untuk memastikan kebijakan daerah lebih responsif terhadap perubahan iklim.
Salah satu inisiatif konkret dari Plan Indonesia adalah terbentuknya Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (PSDAT) yang terdiri dari perwakilan disabilitas, organisasi perempuan, NGO lokal, dan perguruan tinggi setempat. PSDAT memiliki peran untuk menekankan pentingnya kesamaan persepsi mengenai konservasi sumber daya air, penggunaan air, pengendalian daya rusak air dan perencanaan yang baik dalam pengelolaan air yang berketahanan iklim.
Tentang Program CERAH:
Program Cerdas Kelola Air dan Lahan untuk Keberlanjutan (CERAH) adalah program tiga tahun yang dijalankan oleh Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) untuk memperkuat ketahanan iklim melalui pengelolaan air dan lahan yang inklusif di Kota Kupang dan Kabupaten Sumbawa.
Proyek ini memberdayakan perempuan, pemuda, dan orang dengan disabilitas sebagai penggerak utama, menjangkau lebih dari 350.000 penerima manfaat di wilayah rawan kekeringan dan degradasi lingkungan.
CERAH dilaksanakan melalui kolaborasi pemerintah daerah, Perumda Air Minum Kota Kupang, Forum DAS/PSDAT, PKK, komunitas adat, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil. Sejalan dengan mandat Plan Indonesia, program ini menegaskan bahwa keberlanjutan hanya terwujud ketika seluruh kelompok, terutama yang rentan, memiliki suara, akses, dan kepemimpinan dalam melindungi sumber daya air dan lahan untuk masa depan.
Tentang Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia):
Plan International telah bekerja di Indonesia sejak 1969 dan resmi menjadi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) pada 2017. Kami bekerja untuk memperjuangkan pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Kami juga bekerja bersama kaum muda, untuk memastikan partisipasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan terkait hidup mereka.
Sebagai bagian dari Plan International Inc., Plan Indonesia memiliki program anak sponsor. Plan Indonesia telah membina 32 ribu anak perempuan dan laki-laki di Nusa Tenggara Timur, dengan lima komitmen untuk memenuhi hak dasar mereka, yaitu hak atas akta kelahiran, vaksin dasar, air bersih, sanitasi, dan kebersihan, juga pendidikan.
Plan Indonesia bekerja pada 8 provinsi dengan program-program yang bertujuan untuk membangun generasi yang Sehat, Teredukasi, Berdaya, Aman dan Tangguh.
Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan, agensi, dan gerakan sosial yang melibatkan dan menargetkan agar 3 juta anak perempuan mendapatkan kekuatan yang setara, kebebasan yang setara, dan representasi yang setara.
Wali Kota Christian menekankan pentingnya kerja bersama untuk memastikan ketersediaan air bagi generasi mendatang.
“Yang kita lakukan hari ini adalah investasi masa depan. Air harus cukup bukan hanya untuk kita, tetapi untuk anak cucu yang akan lahir di Kota Kupang,” ujarnya.
Lebih lanjut, kerja sama Pemkot Kupang dan Plan Indonesia akan ditindaklanjuti melalui penandatanganan MoU pada Kick Off Program CERAH tanggal 4 Desember 2025, dilanjutkan aksi penanaman pohon di daerah aliran sungai (DAS) pada 5 Desember 2025.
“Kami tidak mau hanya seremonial. Kita ingin pohon tumbuh, konservasi berjalan, dan sumber air pulih kembali. Kalau kajiannya sudah ada, anggarannya akan mengikuti. Ini money follow program,” tegasnya.
Area Program Manager NTT Plan Indonesia, Semuel A. Niap, menjelaskan bahwa Program CERAH (Cerdas Kelola Air dan Lahan) didukung Pemerintah Australia dan berlangsung selama tiga tahun (2025–2028). Program ini menyasar peningkatan kapasitas dan kualitas air minum Kota Kupang, khususnya di DAS Kali Dendeng dan Kali Liba, dari hulu hingga hilir.
Kolaborasi tersebut mencakup penanganan Non Revenue Water, penguatan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM), edukasi publik, pemberdayaan komunitas lokal, aksi konservasi seperti penanaman pohon, sumur resapan, biopori, serta pelibatan perempuan, pemuda, kelompok disabilitas, dan tokoh adat.
Selain itu, forum multipihak akan diaktifkan untuk memastikan tata kelola air berjalan efektif dan berkesinambungan.
Pewarta: unny
Editor: redaksi

