Proyek Revitalisasi SDN Pangarengan 3 Sampang Disorot: Diduga Cacat Kualitas dan Abaikan K3

​SAMPANG, wartapers.com – Proyek revitalisasi ruang kelas dan pembangunan Mandi, Cuci, Kakus (MCK) di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pangarengan 3, Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, kembali menjadi sorotan tajam publik dan media. 

Pembangunan fasilitas pendidikan ini dikhawatirkan cacat kualitas karena proses pengerjaan yang dinilai asal-asalan, tidak sebanding dengan besarnya anggaran yang dikucurkan. Rabu 19/11/2025.

​Proyek strategis ini dibiayai penuh oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 sebagai bagian dari Bantuan Pemerintah Program Revitalisasi Satuan Pendidikan Tahun 2025. 

Proyek Revitalisasi dengan Total dana yang  dialokasikan begitu fantastis mencapai Rp 813.769.324, dengan jadwal pelaksanaan yang ditetapkan berlangsung dari Agustus hingga Desember 2025. Meskipun masa kontrak masih berjalan, progres di lapangan sudah mencapai sekitar 75%, namun justru memicu kekhawatiran.

​Hasil investigasi langsung media dan tim di lokasi pembangunan,  menemukan sejumlah kejanggalan serius yang berpotensi melanggar standar teknis konstruksi.  Salah satu temuan utama dugaan penggunaan material bangunan yang kualitasnya jauh di bawah standar teknis yang telah ditetapkan dalam kontrak kerja. Selain itu, aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) para pekerja diabaikan sepenuhnya justru ini sebagai pemicu adanya kelalaian serius . 

​Kekhawatiran tersebut diamini oleh warga sekitar yang memantau langsung proses pembangunan. Seorang warga yang enggan disebutkan namanya karena alasan keamanan mengungkapkan keresahan atas kualitas pekerjaan yang dinilai 'ngawur' dan kurang serius.

 "Pekerjaannya sangat ngawur, Mas. Padahal anggaran lumayan besar, tapi kinerja tukangnya seperti itu. Kami khawatir bangunan ini tidak akan bertahan lama dan cepat rusak," ungkap sumber tersebut.

​Kurangnya pengawasan ketat dari pihak pemerintah atau dinas terkait (Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang) diyakini menjadi celah utama yang memungkinkan pelaksana proyek bekerja tanpa memprioritaskan kualitas.  Dengan progres yang sudah mencapai tiga perempat, minimnya kontrol ini menimbulkan spekulasi bahwa pelaksana proyek telah mengabaikan spesifikasi teknis demi mengejar keuntungan atau percepatan tanpa memperhatikan mutu bangunan jangka panjang.

​Menyikapi temuan ini, masyarakat Pangarengan secara tegas berharap agar dinas terkait di Kabupaten Sampang segera mengambil tindakan cepat. Warga juga meminta agar pemerintah segera turun langsung ke lokasi proyek untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan inspeksi material. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pembangunan fasilitas pendidikan tersebut benar-benar sesuai standar, aman, dan dapat digunakan secara optimal oleh siswa dan guru dalam jangka waktu yang lama.

​Media & tim  akan terus memantau perkembangan proyek ini dan berupaya mendapatkan konfirmasi resmi dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) serta Dinas terkait untuk klarifikasi mengenai dugaan penurunan kualitas material dan pengabaian standar K3.


Redaksi/tim

KABAR NASIONAL
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Memuat BERITA UPDATE TERKINI…

𝐖𝐀𝐑𝐓𝐀 𝐋𝐈𝐏𝐔𝐓𝐀𝐍 𝐏𝐎𝐏𝐔𝐋𝐄𝐑

Memuat...