Kadis DKP Lembata Ajak Garda Literasi Jadi Ujung Tombak Kampanye Anti-Hoaks

 


Lembata, wartapers.com -  Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Kabupaten Lembata, Anselmus Asan Ola, menegaskan pentingnya peran para pustakawan, guru, pegiat literasi, dan pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) sebagai garda terdepan dalam kampanye anti-hoaks. Seruan ini yang tak lain merupakan roh ataupun nyawa literasi ini  disampaikan Kadis Ansel Bahi dalam kegiatan Bimbingan Teknis Literasi Informasi di Aula Goris Keraf DKP Lembata, Kamis, 27 November 2025.

Anselmus menyoroti derasnya arus informasi yang mengalir melalui media sosial, televisi, hingga ruang-ruang digital yang dekat dengan aktivitas masyarakat, termasuk anak-anak. Menurutnya, para pelaku literasi memiliki posisi strategis untuk membantu masyarakat memilah informasi secara bijaksana.

Anselmus menjelaskan bahwa literasi informasi bukan sekadar kemampuan membaca, tetapi meliputi kecakapan mengenali, memahami, memverifikasi, dan menggunakan informasi secara bertanggung jawab. “Kita berkumpul untuk memperkuat diri dalam menyikapi berbagai dimensi kehidupan digital yang sering kali membawa dampak sosial,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa guru, pustakawan, dan pengelola TBM adalah sosok yang berfungsi ganda: mengajar sekaligus mendidik. Karena itu, kemampuan mereka dalam membimbing masyarakat khususnya siswa agar mampu mengidentifikasi kebenaran suatu informasi menjadi sangat penting.

Lebih jauh, Anselmus memberikan contoh situasi yang sering terjadi, seperti anak-anak yang terpancing emosi karena konten digital atau remaja yang menerima informasi tanpa melakukan pengecekan. Ia menilai bahwa situasi ini harus direspons dengan peningkatan literasi digital yang sistematis melalui ruang-ruang pendidikan dan komunitas.

Menurutnya, upaya masif untuk memerangi hoaks merupakan bagian dari tanggung jawab moral pelaku literasi sebagai “corong kebenaran” di tengah meluasnya informasi palsu. “Tugas kita adalah mengajarkan masyarakat cara membedakan mana berita benar dan mana hoaks, serta bagaimana menyikapinya secara bijak,” tegasnya.

Dalam kegiatan ini, para narasumber juga memberikan materi mengenai teknik verifikasi informasi, tata cara membaca pola penyebaran hoaks, serta strategi agar komunitas literasi dapat menjadi agen edukasi yang efektif di lingkungan masing-masing. Para peserta diberi ruang berdiskusi dan bertukar pengalaman terkait tantangan di lapangan.

Anselmus juga mengingatkan pentingnya membangun budaya baca sebagai pondasi utama pembentukan daya kritis masyarakat. “Ketika masyarakat membaca, wawasannya terbuka. Ketika wawasannya terbuka, cara berpikirnya semakin terang. Dan ketika cara berpikirnya terang, generasi berikut akan tumbuh lebih baik,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa kebijakan daerah juga mendorong penguatan literasi melalui berbagai program pengembangan perpustakaan dan TBM. Dalam beberapa tahun terakhir, DKP Lembata terus menambah koleksi bahan bacaan dan memperluas akses layanan literasi bagi masyarakat.

Selain itu, Anselmus menekankan bahwa gerakan literasi bukan sekadar program, tetapi komitmen bersama yang harus terus tumbuh dalam komunitas. Ia mengajak seluruh peserta Bimtek untuk menjadi penggerak lapangan yang konsisten menyuarakan literasi sehat dan informasi yang bertanggung jawab

Di akhir penyampaian, ia berharap Bimtek Literasi Informasi ini membawa dampak nyata bagi kualitas literasi digital masyarakat Lembata. “Mari kita menjadi garda terdepan dalam melawan hoaks dan membawa cahaya pengetahuan bagi masyarakat kita,” tutupnya.


Pewarta: Floni

Editor: redaksi 

KABAR NASIONAL
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Memuat BERITA UPDATE TERKINI…

𝐖𝐀𝐑𝐓𝐀 𝐋𝐈𝐏𝐔𝐓𝐀𝐍 𝐏𝐎𝐏𝐔𝐋𝐄𝐑

Memuat...