Bunda Literasi Lembata Tegaskan Budaya Membaca sebagai Jalan Membangun Masa Depan Buyasuri
Lembata, wartapers.com — Bunda Literasi Kabupaten Lembata, Ny. Ursula Surat Bayo Tuaq, menegaskan kembali pentingnya budaya membaca sebagai fondasi kemajuan masyarakat. “Ketika kita kembali seperti zaman dulu, suka membaca, maka wawasan kita terbuka dan kita mampu hidup lebih baik ke depan,” ujarnya saat mengukuhkan Bunda Literasi Kecamatan Buyasuri dan Desa se-Kecamatan Buyasuri periode 2025–2030 di Desa Tubungwalang, Senin (24/11).
Pernyataan tersebut diperkuat lagi oleh dua tokoh lain masing- masing Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata, Anselmus Asan Ola yang menekankan bahwa gerakan literasi harus dimulai dari keluarga, sekolah, hingga komunitas desa. Sementara itu, Camat Buyasuri Aloisius Baha Lajar mengingatkan kembali filosofi dasar literasi: “Buku adalah jendela dunia, siapa yang membukanya, ia akan melihat lebih luas dari dirinya sendiri.”
Pernyataan tiga tokoh ini menjadi pijakan kuat dalam momentum pengukuhan Bunda Literasi Kecamatan Buyasuri dan Desa se-Kecamatan Buyasuri periode 2025–2030. Acara tersebut sekaligus menjadi langkah strategis meneguhkan kembali “Gerakan Gemar Membaca” yang dideklarasikan pada 17 September lalu.
Dalam sambutannya, Bunda Literasi Lembata kembali mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan membaca sebagai kebiasaan harian. Ia menegaskan bahwa generasi yang lahir dari ibu-ibu literat adalah generasi yang cerdas, kreatif, dan mampu membangun masa depan daerah.
Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Lembata, Anselmus Asan Ola, menambahkan bahwa literasi tidak hanya menyangkut kemampuan membaca, tetapi juga kemampuan memahami dan mengolah informasi. Menurutnya, banyak persoalan sosial bermula dari rendahnya minat baca dan minimnya akses informasi.
Sementara itu, Camat Buyasuri Aloysius Baha Lajar kembali menggarisbawahi bahwa buku adalah instrumen penting pembentuk karakter dan pola pikir masyarakat. Ia menilai budaya membaca adalah jembatan menuju masyarakat yang beradab dan berkemajuan.
Acara pengukuhan tersebut turut dihadiri para kepala desa serta Ketua TP PKK Kecamatan dan Desa sebagai wujud komitmen kolektif membangun budaya literasi dari akar rumput.
Pada kesempatan itu, Bunda Literasi Kabupaten Lembata secara resmi mengukuhkan Agnes Setyaningsih Sarahutu sebagai Bunda Literasi Kecamatan Buyasuri periode 2025–2030. Turut pula dikukuhkan Imelda Dunant Bui sebagai Bunda Literasi Desa Tubungwalang.
Penetapan kedua figur ini dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani dan disaksikan langsung oleh Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata. Proses ini menjadi simbol tekad bersama memperluas akses literasi hingga ke desa-desa terpencil.
Bunda Literasi Kabupaten Lembata juga memberikan apresiasi kepada para tokoh masyarakat yang terus mendukung gerakan gemar membaca. Ia menegaskan bahwa keberhasilan literasi hanya dapat dicapai melalui kolaborasi lintas sektor dan dukungan berkelanjutan.
Kegiatan ini dirangkaikan dengan sosialisasi budaya gemar membaca bagi masyarakat, mencakup pelatihan metode membaca awal, strategi membangun lingkungan literat, serta penguatan pengelolaan perpustakaan desa sebagai pusat belajar.
Menutup kegiatan, Camat Aloisius Baha Lajar kembali menegaskan pentingnya membangun kebiasaan membaca sejak dini. Ia berharap para Bunda Literasi yang baru dikukuhkan mampu menjadi motor penggerak perubahan, terutama dalam menumbuhkan minat baca anak-anak dan kaum muda di Kecamatan Buyasuri.
Pewarta: floni
Editor: redaksi

