Bima Sakti Peduli Negri Gelar Lomba Video Krisis kecemasan Sejarah Budaya, Sebagai Langkah Awal Positif
MOJOKERTO- WARTAPERS.COM - Negara NKRI tercinta adalah, negara yang kaya akan sejarah budaya disetiap jengkal wilayah yang ada didalamnya, baik itu masyarakat maupun daerahnya maka dari itu, kita harus bangga memilikinya.
Pada malam hari tepatnya pukul 19.00 Wib sampai dengan selesai, hari Jum'at (31/10/2025). Yayasan Bima Sakti bertempat didesa Celaket, Pacet, kabupaten Mojokerto. Gelar acara sarasehan budaya bertema, Malam Apresiasi Karya Pelestari Budaya Generasi Muda Tingkat Nasional.
Beberapa bulan terakhir pembina yayasan Bima Sakti Peduli Negri Ibnu Sunarto, bersama beberapa tokoh begawan budaya wilayah Mojokerto raya.
Sering bertemu juga berdiskusi terkait, berbagi krisis rasa kekhawatiran tentang sejarah budaya yang semakin kritis keadaanya belakangan ini, dimana sejarah budaya merupakan pondasi dasar kuat suatu bangsa atau negara, oleh sebab itu, yayasan Bima Sakti Peduli Negri gelar lomba video dengan tema berbagi kecemasan krisis sejarah budaya, khususnya bagi generasi muda. Langkah ini dirasa tepat sekali sebagai langkah pencegahan awal, sebab generasi muda adalah generasi penerus semua bangsa atau negara.
" Beberapa bulan belakangan ini, saya sering bertemu juga berdiskusi dengan beberapa tokoh sejarah budaya Mojokerto raya, guna berbagi rasa cemas dan kekhawatiran terkait sejarah budaya yang semakin kritis keadaanya, dimana sejarah budaya adalah pondasi dasar suatu negara, oleh sebab itu Yayasan Bima Sakti Peduli Negri ambil langkah pencegahan awal dengan gelar perlombaan membuat video terkait hal ini, khususnya bagi generasi muda penerus bangsa", ungkap Ibnu Sunarto.
Terlihat hadir dalam acara tersebut forkopimca kecamatan Pacet, wakil Bupati kabupaten Jombang, kepala dinas BPKW 11 Jatim, kades desa Celaket, serta beberapa tokoh pelestari budaya Mojokerto raya, sekaligus perwakilan dinas kebudayaan kabupaten Mojokerto.
Waktu kedatanganya dilokasi kepala dinas BPKW 11 Jatim, Endah Budi Heryani, S.S, M. M, untuk menjaga dan melestarikan sejarah budaya suatu daerah tidaklah cukup menjadi tanggung jawab pemerintah saja, hal ini tentunya tidak akan terwujud tanpa campur tangan serta bantuan semua elemen masyarakat juga para tokoh tokoh budayawan disekitarnya, dengan diadakan perlombaan video terkait rasa kecemasan krisis sejarah budaya, adalah langkah awal positif juga pas, selama tidak melanggar perundangan undangan yang berlaku.
" Dalam melestarikan juga menjaga sejarah budaya tidaklah cukup jika dilakukan oleh pemerintah saja, hal ini tidak akan terwujud tanpa bantuan juga campur tangan dan bantuan semua elemen masyarakat juga para tokoh tokoh budawan disekitarnya, sebagai langkah awal pencegahan krisis kecemasan, lomba video terkait hal ini adalah langkah awal yang positif juga pas, selama tidak melanggar peraturan perundangan yang berlaku", sambungnya.
Dengan adanya kegiatan perlombaan ini, semua generasi muda disetiap daerah wilayah Indonesia, diharapkan menjadi barisan utama penjaga sejarah budaya, diera modernisasi yang bersifat merusak juga menghancurkan moral suatu bangsa, sebab generasi muda adalah penerus suatu bangsa.
Pewarta: Rosyd
Editor: redaksi

