Maria Kedang Resmi Jadi Bunda Literasi Wulandoni , Surat Bayo Tuaq: “Membaca Bukan Sekadar Kewajiban, tapi Gaya Hidup”

 


NAGAWUTUN, wartapers.com – Semangat literasi kembali menggema di Kabupaten Lembata. Setidaknya, pada Kamis, 30 Oktober 2025, menjadi hari bersejarah bagi Kecamatan Wulandoni dengan dikukuhkannya Maria Elisabeth Kedang sebagai Bunda Literasi Kecamatan Wulandoni oleh Bunda Literasi Kabupaten Lembata, Ny. Ursula Surat Bayo Tuaq.

Acara pengukuhan ini berlangsung di Aula Kantor Camat Nagawutun disertai dengan kegiatan Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca Tingkat Kecamatan Tahun 2025, dan dihadiri oleh Camat Nagawutun, para kepala desa, Bunda Literasi Desa, serta jajaran Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata.

Ursula Surat Bayo Tuaq pada kesempatan itu menegaskan pentingnya menumbuhkan budaya membaca sejak dini, dimulai dari lingkungan keluarga. Ia mengatakan, “Membaca bukan hanya tugas sekolah, tetapi kebiasaan yang memperkaya hidup. Mari kita bangun budaya literasi mulai dari rumah, demi generasi Lembata yang cerdas, tangguh, dan berdaya saing.”

Menurutnya, rumah tangga memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak melalui kebiasaan membaca bersama. Ia berharap setiap orang tua menjadikan kegiatan membaca sebagai bagian dari rutinitas harian yang menyenangkan. “Kalau anak tumbuh dengan buku, maka ia akan tumbuh dengan pengetahuan,” tambahnya.

Ursula juga mengapresiasi semangat para Bunda Literasi di kecamatan dan desa yang terus menjadi ujung tombak gerakan literasi di akar rumput. Baginya, pengukuhan ini bukan sekadar seremoni, tetapi simbol komitmen untuk mengubah wajah pendidikan di Lembata melalui budaya baca.

Camat Nagawutun, Petrus L. H. M. Gowing, S.E., dalam sambutannya menegaskan dukungan penuh pemerintah kecamatan terhadap gerakan literasi. “Kami akan mengawal setiap program literasi agar benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Literasi adalah pondasi kemajuan,” ujarnya.

Sementara itu, Maria Elisabeth Kedang, Bunda Literasi Kecamatan Nagawutun yang baru dikukuhkan, menyampaikan rasa syukur dan tekadnya untuk bergerak bersama masyarakat. “Kami siap menghidupkan pojok baca, menggelar lomba membaca, dan menjadikan literasi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat Nagawutun,” katanya.

Kesempatan itu juga dimanfaatkan untuk penandatanganan Kesepakatan Bersama Gerakan #LembataBaca, LembataSare oleh para pihak, termasuk Camat, kepala desa, Bunda Literasi Desa, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, serta Bunda Literasi Kabupaten.

Isi kesepakatan tersebut antara lain mendorong penyediaan dan pemanfaatan perpustakaan desa, pojok baca, serta penyusunan Peraturan Desa tentang Jam Wajib Belajar. Setiap desa juga diimbau menetapkan zona bebas handphone untuk mendukung kegiatan belajar anak-anak.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata, Anselmus Asan Ola, A.P., M.Si., menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan pendampingan dan evaluasi terhadap pelaksanaan gerakan literasi di seluruh desa. “Kami ingin memastikan gerakan ini hidup, bukan hanya di atas kertas, tetapi di tengah masyarakat,” tegasnya.

Ursula Surat Bayo Tuaq menambahkan, literasi bukan hanya soal membaca dan menulis, tetapi juga tentang kemampuan memahami dunia. “Anak-anak yang gemar membaca akan lebih siap menghadapi tantangan zaman. Literasi membuka jalan menuju masa depan yang lebih baik,” ujarnya penuh inspirasi.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat Nagawutun untuk memanfaatkan media sosial sebagai wadah penyebaran informasi positif seputar literasi. “Gunakan media sosial untuk menyebarkan kebaikan, bukan hoaks. Mari isi ruang digital kita dengan hal-hal yang mencerahkan,” pesannya.


Pewarta: Sabatani

Editor: redaksi 

KABAR NASIONAL
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image