Lewat Tangan Kreatif Demonstran, Fasum Pemkab Nekat di Gondol

Foto: Keempat pemuda yang membawa pagar( forbidden) dan dimasukan kedalam pickup hitam. ( Screenshot video) . 

Sampang, wartapers.com – Setelah insiden  penjarahan dan perusakan fasilitas umum (Fasum) di Alun-Alun Trunojoyo sebelumnya, aksi anarkis kembali terjadi di Sampang, Madura, Jawa Timur. Kali ini, empat pemuda terekam jelas oleh warga saat diduga mencuri pagar besi milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang di tengah aksi unjuk rasa. Selasa 28/10/2025.

Peristiwa ini sangat memalukan bagi kota sebelah , yang mana fasilitas ini seharusnya dijaga dengan baik,  justru terbalik , adanya dugaan tindak pidana pencurian aset Pemkab Sampang, berupa beberapa unit pagar besi berwarna kuning. Aksi ini terekam dalam sebuah video pendek yang kemudian viral di media sosial, dan sontak menjadi sorotan publik serta menuai kecaman.

Empat orang pemuda yang diduga merupakan oknum dari kelompok demonstran yang menggelar aksi unjuk rasa. Identitas pasti keempatnya belum diketahui, namun aksi mereka terekam jelas membawa dan mengangkut pagar tersebut.

Insiden ini masih belum jelas, apa maksud dan tujuan komplotan oknum demonstran tersebut, sehingga mereka dengan tangan kreatifnya membawa dua pagar besi berwarna kuning , tepatnya di Jalan KH. Wahid Hasyim. Meskipun aksi dalam video ini bukan lokasi titik utama tempat demonstran berkumpul.

Dugaan pencurian ini berlangsung saat aksi ricuh dan memanas , disamping saat sekelompok demonstran menggelar aksi turun ke jalan di depan kantor wakil rakyat tersebut. Pagar tersebut lazimnya difungsikan sebagai pengaman atau pengalih arus lalu lintas saat ada kegiatan, sementara aksi kreatif lain dilakukan oleh beberapa orang lainya , yakni memodifikasi pagar besi yang ada   di sekitar keliling  patung karapan  sapi yang merupakan icon Kota Sampang.

Aksi ini dilakukan, terekam bahwa keempat pemuda tersebut dengan santai membawa lari pagar besi tersebut. Melalui rekaman ponsel warga, terlihat jelas mereka menggiring pagar dan memasukkannya ke dalam sebuah mobil pickup berwarna hitam yang sudah disiapkan.

Video berdurasi 22 detik itu kini telah viral di berbagai platform status WhatsApp. Bahkan, dalam video tersebut, terdengar celotehan seorang pria dengan nada menyindir aksi para pemuda itu.

 "waduh itu wes digiring, satunya wes di angkat ke dalam truk, angkut ke pikapnya nak... laa pas di timbang, laaa... gitu," ujar pemuda dalam video tersebut yang menunjukkan ironi atas tindakan yang dilakukan. Selasa 28/10/2025.

Oknum demonstran ini nekat mencuri fasilitas milik Pemkab tersebut masih menjadi misteri. Namun, aksi ini menimbulkan kerugian materiil bagi Pemkab Sampang dan merusak citra aksi demonstrasi yang seharusnya dilakukan secara damai dan bertanggung jawab.

Foto : Empat pemuda yang membawa pagar di jalan KH. Wahid Hasyim. 

Menanggapi kejadian ini, Pemerintah Kabupaten Sampang diharapkan segera mengambil langkah konkret. Melalui Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Kabupaten Sampang selaku pemangku kebijakan dan penanggung jawab fasilitas tersebut untuk bersikap tegas dan menelusuri hilangnya aset milik Pemkab tersebut , sehingga dapat memberikan efek jera pada oknum pelaku.

Menyikapi langkah selanjutnya dalam peristiwa ini ,  Kepala Bidang ( Kabid)  Lalulintas  Dishub Kabupaten Sampang Khotibul Umam saat diminta keterangan terkait beberapa fasilitas yang dugaan sementara dibumi hanguskan oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab, Dishub pun akan mengambil langkah tegas mulai melakukan pendataan dan membuat laporan atas kerugian Pemkab tersebut.

" Dampak dari unjuk rasa kemaren, menang banyak fasilitas umum yang hilang , terutama pagar forbidden itu difungsikan ketika ada kegiatan tutup jalan atau pengalihan arus, jadi kami akan mendata semua pagar-pagar yang hilang itu dan menjadi laporan kami atas dampak saat aksi demo itu,"  ungkap Pria yang menjabat sebagai Kabid lalulintas Dishub Kabupaten Sampang.

Terpisah, senada dengan apa yang disampaikan Umam,  Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) A.Faisol sangat menyesalkan atas aksi demonstrasi pengrusakan tersebut , mereka menjarah Fasum alun-alun , terutama sarana prasarana ( sarpras) yang menurutnya sudah kita bangun kemudian dirusak , adanya kerusakan tersebut Faizol mengaku telah mendata dan mereparasi termasuk jaringan listrik yang sempat tidak berfungsi.

" Kami menyesalkan atas pengrusakan sarpras alun alun... Tidak selayaknya alun alun yang dibangun dirusak.., terkait kejadian tsb kami mendata kerusakan dan mengisolir pecahan neon box dan mematikan jaringan listrik nya, Semoga ke depan tdk terjadi lagi kejadian seperti ini.," Papar Faisol yang penuh harapan peristiwa ini tidak terulang kembali. Rabu 29/10/2025.

Langkah yang dilakukan menanggapi kerusakan tersebut, pihak DLH akan melakukan pendataan dulu sebelum melakukan penindakan.

"Kami inventarisasi dulu, kemudian menentukan langkah selanjutnya" tambah Kadis DLH tersebut pada redaksi media ini. 

 

Redaksi 

 

KABAR NASIONAL
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image