Hanya Pensiunan yang ke Perpustakaan”: Bunda Literasi Lembata Ny. Bayo Tuaq Gerakkan Atadei Melawan Krisis Baca

ATADEI, wartapers.com – Di tengah menurunnya minat baca masyarakat, sebuah kenyataan menarik terungkap di Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata. Temuan lapangan menunjukkan bahwa di salah satu desa, pengunjung tetap perpustakaan desa hanyalah para pensiunan. Fakta ini menjadi “tamparan halus” sekaligus pemicu bagi Bunda Literasi Kabupaten Lembata, Ny. Ursula Surat Bayo Tuaq, untuk terus menyalakan semangat literasi di pelosok-pelosok Lembata.

Seakan tak ingin menyerah pada keadaan, selama hampir sepekan ini Ny. Ursula melakukan safari literasi keliling Lembata. Ia membawa semangat melalui kegiatan Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca, yang digelar sebagai langkah nyata membangun kembali budaya literasi di tengah masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata.

Safari literasi kali ini berlabuh di Kecamatan Atadei. Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Camat Atadei, Jumat, 31 Oktober 2025, menandai pengukuhan Ny. Godfrida Evylina Temaluru sebagai Bunda Literasi Kecamatan Atadei oleh Bunda Literasi Kabupaten Lembata. Acara tersebut disaksikan Camat Atadei, Marianus Demoor, Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata, Anselmus Asan Ola, para kepala desa se-Kecamatan Atadei, serta para ketua Tim Penggerak PKK Desa yang juga dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Desa.

Dalam sambutannya, Ny. Ursula Surat Bayo Tuaq menegaskan bahwa gerakan literasi tidak boleh berhenti hanya di sekolah. “Ibu-ibu Ketua TP PKK Desa memiliki posisi yang strategis untuk menyukseskan gerakan literasi. Wajib mendampingi anak, wajib mengaktifkan perpustakaan desa, dan wajib membiasakan membaca bersama anak-anak,” tegasnya.

Ia juga mengajak para Bunda Literasi Desa untuk mendongeng, mendorong anak-anak menulis surat kepada orang tua, serta membaca buku bersama di rumah. Menurutnya, hal-hal sederhana itu dapat menjadi pintu masuk untuk menumbuhkan kecintaan terhadap literasi sejak dini.

“Kegiatan sosialisasi ini adalah langkah awal dan menjadi pemicu untuk langkah besar lainnya,” ujar Ursula. Ia menambahkan, pengukuhan Bunda Literasi di setiap kecamatan adalah strategi membangun jaringan penggerak literasi dari tingkat keluarga hingga desa.

Sementara itu, Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata, Anselmus Asan Ola, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat. “Kehadiran Bunda Literasi bukan sekadar simbol, tetapi motor penggerak agar literasi tidak mati di desa. Kami siap mendukung dengan program dan fasilitas yang ada,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Camat Atadei, Marianus Demoor, yang menyebut pengukuhan ini sebagai momentum berharga bagi wilayahnya. “Atadei siap menjadi contoh dalam menghidupkan kembali budaya baca. Kami akan mendorong setiap desa untuk membuka ruang baca yang ramah anak dan terbuka bagi semua kalangan,” katanya optimistis.

Dengan semangat literasi yang kini berkobar di Atadei, diharapkan gerakan ini menjadi awal kebangkitan budaya baca.

Dan siapa tahu, di hari-hari mendatang, pengunjung perpustakaan desa di Atadei tak lagi hanya para pensiunan, tetapi juga anak-anak, remaja, dan para ibu yang menjadikan membaca sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

Pewarta: Flony/Sabatani.

Editor; redaksi 

KABAR NASIONAL
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Memuat BERITA UPDATE TERKINI…

𝐖𝐀𝐑𝐓𝐀 𝐋𝐈𝐏𝐔𝐓𝐀𝐍 𝐏𝐎𝐏𝐔𝐋𝐄𝐑

Memuat...