LDKS SMANDU 2025: Menanam Integritas, Menumbuhkan Pemimpin Masa Depan dari Rumah Literasi Lembata

 


LEWOLEBA, wartapers.com — Dari tempat duduknya di deretan kursi depan Aula Goris Keraf, Kepala SMAN 2 Nubatukan, Cletus Laba, mengangkat tangan dan memekik lantang, “SMANDU!” Seruan itu langsung dijawab penuh semangat oleh puluhan siswa, “Viktori!” Pekikan itu kembali dilontarkan dua kali lagi, masing-masing dijawab dengan gegap gempita yang sama.

Suara yel-yel khas tersebut menggema memenuhi ruangan, menjadi penanda dimulainya kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) SMANDU 2025, yang berlangsung selama dua hari, 8–9 September 2025, di Aula Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata. Yel-yel ini bukan sekadar penyemangat, tetapi simbol semangat kolektif dalam membangun jiwa kepemimpinan di kalangan generasi muda.

Selama dua hari, 8–9 September, kegiatan ini menjadi ruang strategis bagi siswa kelas X dan XI serta pengurus OSIS SMANDU untuk digembleng menjadi pemimpin masa depan. Mengangkat tema “Membentuk Jiwa Kepemimpinan yang Berintegritas dan Tangguh di Era Modern,” LDKS bukan sekadar kegiatan tahunan, tetapi ruang transformasi karakter generasi Z.

Dalam sambutannya, Cletus Laba menekankan bahwa LDKS adalah “laboratorium karakter”, bukan hanya tempat belajar teori kepemimpinan, tetapi medan praktik nyata. Ia menyebut lokasi kegiatan, yaitu DKP, sebagai “rumah literasi”—tempat pemikiran dan kepemimpinan bertumbuh. “Kalian bukan pengikut, kalian adalah pionir,” tegasnya kepada peserta.

Cletus memberikan lima pesan strategis. Pertama, siswa diminta menyerap semua materi dan mengaplikasikannya. “Ilmu bukan untuk dibekukan, tapi untuk digunakan,” ujarnya. Kedua, ia mendorong peserta menjadi pemimpin visioner yang mampu bertahan dalam tekanan zaman. “Hidup ke depan butuh arah, bukan sekadar jalan-jalan.”

Pesan ketiga adalah soal komunikasi etis. Menurut Cletus, pemimpin sejati membangun dengan kata-kata, bukan merusak. “Gunakan bahasa yang membina, bukan menghina.” Keempat, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. “Kepemimpinan hari ini bukan tentang jalan sendiri, tapi membawa orang lain menuju tujuan bersama.”

Kelima, ia menyerukan agar para siswa menjadi teladan di mana pun berada. “Pemimpin bukan dinilai dari jabatan, tapi dari dampak,” ucap Cletus dengan nada penuh harap.

Dukungan juga datang dari Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata, Anselmus Ola, yang secara resmi membuka kegiatan. Ia menyampaikan bahwa LDKS harus menjadi pondasi awal masa depan yang terarah. “Dunia menanti, tapi hanya yang siap yang akan mendapat tempat,” ujarnya. Dalam nuansa reflektif, Anselmus turut membagikan kisah pribadinya saat menjadi Ketua OSIS pada tahun 1990. Ia mengungkap bahwa pengalaman itu membentuk karakter dan arah hidupnya hingga bisa menjabat sebagai pejabat publik saat ini. “Jangan pernah remehkan proses kecil seperti ini—karena ia bisa menjadi awal perubahan besar,” pesannya penuh makna.

Antusiasme juga terlihat dari sambutan perwakilan siswa. Dalam nada haru dan penuh semangat, ia menyampaikan terima kasih kepada kepala sekolah, para pembina, dan seluruh pihak yang telah memfasilitasi kegiatan ini. “Kami akan jadikan LDKS sebagai bekal untuk menjadi pemimpin yang bisa memberi dampak nyata, baik di sekolah maupun masyarakat,” ujarnya.

Ketua OSIS SMANDU, Rio Uran, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah langkah awal untuk mencetak pemimpin muda yang tidak hanya aktif dalam organisasi, tetapi juga berintegritas dan bertanggung jawab. Ia mengajak seluruh peserta untuk menerapkan nilai-nilai yang diperoleh selama dua hari ke depan. “Kita harus jadi contoh, bukan hanya di OSIS, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

Kegiatan ini dipandu oleh tim pendidik dan pembina SMANDU yang berpengalaman, antara lain Ambrosius Arantangan (Wakasek Kesiswaan), Randus Lasar (Wakasek Humas), dan Ishak Lawe (Pembina OSIS). Ketiganya turun langsung dalam setiap sesi, memastikan proses pembelajaran berjalan maksimal, menyeluruh, dan menyenangkan.

Selama kegiatan, para siswa dibekali berbagai materi penting, mulai dari dasar-dasar kepemimpinan, komunikasi efektif, manajemen organisasi, literasi digital, hingga dinamika kelompok. Kegiatan berlangsung dalam suasana hangat namun serius, membentuk siswa menjadi pemimpin yang berpikir strategis dan punya empati sosial. 

Dengan semangat “Smandu Viktori!” yang terus bergema, SMAN 2 Nubatukan menegaskan kembali misinya: mencetak generasi pemimpin yang unggul secara intelektual, kuat secara moral, dan tangguh secara emosional. Di tengah tantangan zaman, LDKS ini menjadi bukti bahwa masa depan Lembata ada di tangan pemuda yang siap dipimpin dan siap memimpin.


Pewarta : sabatani

Editor; redaksi 

KABAR NASIONAL
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image