Brutal ! Mentor Desa Pacanggaan Tuding Forkopincam Pangarengan Tidak Bertaring
Sampang, wartapers.com - Telah ramai jadi perbincangan publik yakni mentor Desa Pecanggaan , Kecamatan Pangarengan , Kabupaten Sampang kini tuai sorotan , polemik ini bermula di salah satu platform forum grub internal WhatsApp yang mana mentor desa tersebut menuding Forkopincam setempat lemah dan tak bertaring.
Polemik ini mencuat adanya dugaan seorang mantan Kepala Desa bermula menguasai aset Desa diwilayah tersebut, Namun sangat jelas dalam aturan hukum , secara inventaris aset Desa wajib dikembalikan kepada pemerintah yang baru . Hingga saat ini dari Forkopincam sendiri belum mengambil langkah dalam permasalahan yang begitu krusial.
Forkopincam Pangarengan yang terdiri dari Kecamatan, TNI, dan Kepolisian. Tak berfikir panjang sang mentor yang disapa H. Faros secara terang-terangan lontarkan kritikan pedas di dalam grub internal WhatsApp " Informasi Seputar Pangarengan" .
Dalam platform forum tersebut, H. Faros yang sebagai mentor melontarkan kalimat sindiran terhadap suatu judul dari pemberitaan yang telah beredar dimedia massa ," Komisi I DPRD : Aset Desa Bukan Milik Pribadi dan Harus dikembalikan ke Desa" .
" Di Pacanggaan tidak berlaku aturan itu, Pak dewan yang terhormat " ujar H. Faros isi komentar tersebut, tidak berhenti disitu saja sang Mentor juga memberikan kalimat tamparan terhadap Fokomopinca Pangarengan yang dianggap baginya tak profesional dan tumpul menyikapi kondisi tersebut.
" Forkompincam Pangarengan juga tumpul tidak bertaring " timpal Sang Mentor di grub WhatsApp.
Kalimat sekaligus kritikan tersebut menuai kontroversial di kalangan masyarakat dan pemerintah setempat. Banyak yang menilai serta dikenal sebagai mentor , H. faros tidak sepantasnya memberikan masukan melalui mekanisme yang kurang tepat , apalagi ia lontarkan secara terbuka dimuka publik.
Akibat dampak dari kontroversial tersebut , salah satu aktivis kepemudaan Sampang pun angkat bicara, dalam pernyataannya, M. Faisol sangat menyangkan sebagai publik figur tidak pantas menyampaikan kritikan dengan cara seperti itu.
" Kita bisa menyampaikan kritikan , tapi ada etika dan jalur resmi, tak pantas seorang mentor menuding rekan kerja seolah tidak bekerja , " kata Aktivis asal Sampang tersebut.
M. Faisol juga menambah bahwa penyataan tersebut hanya menambah gaduh di institusi internal bahkan juga berpotensi merusak keharmonisan koordinasi antara lembaga, baik perangkat desa dan jajaran Fokopimcam dimana mereka juga berperan penting dalam menjaga kemajuan desa.
Salah satu penjabat Fokopimcam sendiri menanggapi adanya polemik dibawah , ia akan melakukan evaluasi dalam waktu dekat di internal. Sangat menyayangkan juga pihak forkompincam terhadap kritikan yang sempat jadi kontroversial , yang mana harus di sampaikan dengan santun dan tidak menyerang personal namun justru sebaliknya.
" Kamu terbuka terhadap masukan tapi dengan cara yang beradab , ini bukan hanya soal kinerja , tapi menyangkut integritas lembaga , " tegas pejabat Forkopincam dengan nada kecewa.
Hingga polemik ini jadi perhatian publik ,tak hanya aset desa juga di institusi internal desa dinamika komunikasi antar elemen pengawas desa juga ikut tersandung. Banyak dari kalangan pihak untuk segera menyelesaikan polemik ini dengan jalur musyawarah demi menjaga kesejahteraan dan integritas desa.
Redaksi

