Bermain Dana Desa : Proyek Rabat Beton Diduga Dikerjakan Asal-asalan di Kedungdung

SAMPANG , wartapers.com - Proyek jalan rabat beton  di Dusun Totongan, Desa Komis, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, yang didanai oleh Anggaran Dana Desa (DD) tahun 2025 senilai Rp178.381.987, diduga dikerjakan secara tidak profesional dan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis. Proyek yang seharusnya memajukan infrastruktur desa ini justru menimbulkan keresahan di kalangan warga karena kualitasnya dipertanyakan.

Temuan ini bermula dari aduan masyarakat setempat  kepada media ini pada Jumat, 2 Agustus 2025. Warga melaporkan bahwa pekerjaan jalan  rabat beton yang telah dikerjakan sejak 19 Juli 2025 itu terkesan asal jadi. Masyarakat merasa proyek ini tidak akan bertahan lama dan tidak sebanding dengan anggaran besar yang telah digelontorkan.

" Mas disini ada proyek rabat beton asal-asalan, tidak pemakaian besinya juga kurang maksimal tanah urugannya juga hanya menonjol ditengah seharunya rata tidak seperti ini, " ujar warga setempat yang tidak ingin disebut namanya. 

Setalah dilakukan monitoring ke lokasi proyek tersebut seperti apa yang disampaikan oleh warga yang tidak ingin disebut namanya ini, memang menemukan beberapa kejanggalan. Lapisan rabat beton terlihat sangat tipis dan ketebalannya bervariasi. Selain itu, kondisi tanah di bawahnya juga tidak rata, dengan bagian tengah yang terlihat lebih tinggi, menunjukkan kurangnya persiapan dan pengerjaan yang tidak sesuai standar teknis.

Untuk mengonfirmasi temuan ini, awak media berusaha menghubungi Fathurrosi, yang disebut-sebut sebagai koordinator atau penanggung jawab proyek. Upaya pertama melalui panggilan WhatsApp namun  tidak membuahkan hasil karena tidak direspons. Jumat. 01 Agustus 2025. 

Keesokan harinya, Sabtu , 02 Agustus 2025, awak media mendatangi rumah Fathurrosi. Kebetulan, Fathurrosi sedang berada di kantor balai desa yang berhadapan dengan rumahnya. Saat dikonfirmasi, Fathurrosi mengakui bahwa proyek rabat beton  adalah miliknya. 

"Ya Mas, itu proyek saya, rabat beton, Terus salahnya dan gimana enaknya biar sama-sama enak?" ujarnya seperti yang disampaikan olehnya. Minggu 03/08/2025.

Dalam pertemuan tersebut, Fathurrosi diduga mencoba memberikan amplop putih kepada awak media. Namun, tawaran tersebut ditolak mentah-mentah. Awak media menegaskan bahwa mereka hanya menyampaikan amanah dari masyarakat Desa Komis untuk meminta perbaikan pada pekerjaan yang diduga bermasalah. 

Kondisi ini memicu kemarahan warga Dusun Totongan, Desa Komis , Kecamatan Kedungdung. Mereka merasa pembangunan yang didanai oleh uang rakyat tidak dilakukan dengan bertanggung jawab. Warga berencana untuk melaporkan temuan ini ke Kejaksaan Sampang sebagai tindak lanjut atas dugaan korupsi dan pengerjaan proyek yang tidak sesuai standar.

Peristiwa ini kembali menyoroti pentingnya pengawasan terhadap penggunaan Anggaran Dana Desa. Pemerintah Pusat menyalurkan dana ini melalui pemerintah kabupaten, disebutkan dalam konteks umum, dengan tujuan utama untuk pembangunan sarana dan prasarana di desa tertinggal agar bisa menjadi desa mandiri.

Meskipun secara kasat mata jalan rabat beton terlihat bagus, kualitas pengerjaan yang asal-asalan dan ketebalan yang tidak memadai menimbulkan kekhawatiran akan daya tahannya. Diduga, jalan tersebut tidak akan bertahan lama dan ada indikasi bermain-main di Anggaran yang seharusnya menang terserap dan dimanfaatkan selayaknya. Dengan  anggaran yang cukup besar digelontorkan oleh pemerintah akan menjadi sia-sia dan merugikan masyarakat. 

Situasi ini memunculkan pertanyaan kritis mengenai peran pemerintah desa dalam mengawasi proyek yang dibiayai oleh uang rakyat. Terlebih dilokasi proyek tidak terdapat papan informasi dimana papan informasi sebagai alat transparansi keterbukaan terhadap publik mengenai anggaran nilai kontrak yang dihabiskan.  Mengingat besarnya anggaran yang digelontorkan, transparansi dan akuntabilitas yang cacat akan menimbulkan rasa tanda tanya terhadap pekerja yang masih sangat minim dan tidak profesional demi kesejahteraan masyarakat hingga tidak menimbulkan kecurigaan dimata publik.  

Masyarakat Desa Komis berharap ada perbaikan segera pada proyek rabat beton tersebut. Mereka juga mendesak pihak berwenang, termasuk Kejaksaan Sampang, untuk mengusut tuntas kasus ini agar tidak ada lagi penyalahgunaan wewenang dan dana desa yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan rakyat.


Pewarta: Syam

Editor: redaksi 

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar