Sampang, wartapers.com - Bernasib tragis atas penganiayaan yang dilakukan Pak Hosimah (panggilannya) kepada menantunya sendiri insial SN kini harus menempuh jalur hukum. Korban mengalami luka cukup serius dibeberapa bagian pada tubuhnya. Selasa 01/07/2025.
Pasalnya, pasca peristiwa terjadi pihak dari keluarga pelaku tidak ada etika baik untuk meminta maaf dan menyadari kesalahannya, agar perkara ini tidak berkelanjutan namun semuanya harus berbanding terbalik malah menantang.
Kini perbuatan yang diduga kuat melanggar hukum yang dilakukan mertuanya dirumah sendiri di Desa Tragih, Dusun Dherbing, Kecamatan Robatal Kabupaten Sampang harus menempuh jalur hukum. Korban mengaku mengalami luka memar yang cukup serius pada bagian tangan kanan hingga tubuhnya .
Herannya penganiayaan ini bukan dilakukan oleh suaminya sendiri, melainkan mertuanya yang masih memiliki ikatan saudara dengan bapak korban SN .
Peristiwa penganiayaan yang menimpa SN terjadi pada Minggu lalu. Korban sebagai menantu cukup kaget atas perbuatan yang dilakukan oleh bapak mertuanya tersebut, hingga ia harus mengalami trauma yang mendalam usai kelakuan bejat mertuanya.
Berdasarkan penuturan korban, korban dipukul oleh mertuanya tanpa alasan yang jelas, korban dipukul dengan cara ditendang berkali-kali sambil meminta pada korban untuk hengkang dari rumahnya dan bawa semua perlengkapan milik korban.
" Aku sambil di tendang-tendang oleh mertua, biar patah, berkata kasar dan saat ditendang - tendang aku merasa sudah sakit semua sampe bergeser dekat pintu saking tidak kuat menahan sakitnya," kata Korban melalui pesan singkatnya pasca kejadian. Selasa 17/06/2025 seminggu lalu.
Setelah mendapat perlakuan yang buruk, korban akhirnya memilih meninggalkan lokasi kejadian ia pun bersama putranya pulang kerumahnya sendiri dan mengadu semua apa yang telah dilakukan mertuanya tersebut.
" habis itu anakku ada disampingku , kalau ibu mertua tidak dengar apa yang dikatakan bapak mertua kalau aku disuruh pulang dan bawa semua barang-barangnya," ujar SN sembari menahan tangisnya .
Mendengar perlakuan yang kurang pantas pada korban terhadap mertuanya , pihak keluarga segera melakukan visum ke puskesmas setempat bersamaan dengan pelaporan kepada pihak yang berwajib untuk mendapatkan keadilan secara layak dan sebagai pelajaran efek jera kepada pelaku selaku mertua korban. Senin 30/06/2025.
Korban didampingi Mat nasir selaku pihak keluarga yang merasa tidak terima dengan perlakuan mertuanya , ia pun mendatangi Polsek Robatal melaporkan kejadian yang menimpa sepupu-punya dan menceritakan semua kronologinya. Sebagai pihak keluarga tetap melakukan proses perkara ini dan tidak mau berkata untuk damai.
" Laporan sementara masih diproses, kalau untuk hasil visum belum dikeluarkan dari pihak puskesmas. Laporan pengaduan sudah masuk ke Polsek tinggal menunggu untuk berkas selanjutnya dari penyidik Polres Sampang . Kalau untuk menyelesaikan perkara ini saya tetap tidak mau, meskipun pihak pelaku minta bantuan pada kepala desa ( Pj ), biarkan proses hukum itu berjalan, tegakkan hukum sesuai prosesnya dulu, kalau belum selesai prosesnya sama saja saya bunuh diri ini masalah keluarga saya " ungkap Mat Nasir saat Via telfon WhatsApp. Selasa 01/07/2025.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Robatal Aipda Tono membenarkan memang ada pengaduan dari pihak korban dan akan memanggil mertua korban.
" Itu pengaduan , untuk sementara mertuanya mau di panggil oleh pihak klebun " singkat Kanit Reskrim Polsek Robatal. Selasa 01/07/2025.
Redaksi