Kupang, wartapers.com – SMA Negeri 10 Kupang terus menunjukkan eksistensinya sebagai sekolah yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Meski berada di pinggiran kota, sekolah ini siap bersaing dan jadi pilihan utama bagi warga Kecamatan Maulafa hingga Penfui.
Plt. SMAN 10 Kupang, Ebenhaezer Simanjuntak mengatakan sekolahnya telah membuka Penerimaan Siswa Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026. Tiga jalur yang dibuka yakni domisili, afirmasi, dan mutasi.
"Pendaftaran dimulai dari 19 Mei hingga 4 Juni, sistemnya offline. Tapi kami buka khusus penerimaan offline dari tanggal 10–12 Juni," jelasnya.
Sayangnya, grafik jumlah siswa per tahun terus menurun. Dari lima kelas yang tersedia, jumlah siswa per kelas hanya sekitar 27–28 orang. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi SMA 10 Kupang.
“Makanya kami turun langsung ke gereja-gereja untuk promosi,” ungkapnya.
Ia menyebut sudah mengunjungi Gereja Katolik dua minggu lalu, lalu ke GMIT Imanuel Petuk dan Nekamese.
“Hari Minggu ini kami ke GMIT Arara. Kami ingin menjangkau anak-anak yang belum dapat sekolah atau kesulitan akses pendidikan di kota,” tambahnya.
Lebih dari sekadar promosi, SMA 10 Kupang juga memperkuat kegiatan ekstrakurikuler. Dalam waktu dekat, siswa akan tampil dalam lomba drumband, juga berbagai lomba ekstrakurikuler lainnya.
“Anak-anak sudah latihan sejak awal Agustus untuk ikut lomba. Semangatnya luar biasa,” ucap Eben.
Sebagai sekolah penggerak, SMA 10 Kupang punya visi jelas: menggerakkan potensi sumber daya manusia.
“Jangan anggap sekolah pinggiran kalah dengan yang di tengah kota. Kami juga punya program unggulan,” tegasnya.
Salah satu program prioritas adalah mempersiapkan siswa kelas X hingga XII agar bisa lolos ke sekolah kedinasan, TNI, maupun Polri. “Kami ingin anak-anak kami punya masa depan jelas. Mereka harus siap dari sekarang,” katanya mantap.
Ia juga menyelipkan pesan rohani untuk membakar semangat siswa dan orang tua.
“Firman Tuhan bilang: mintalah maka kamu akan diberi, ketoklah maka pintu akan dibuka. Jadi kenapa harus takut?” ujarnya menyemangati.
Dengan biaya terjangkau, kualitas terjamin, dan dukungan penuh dari guru-guru, SMA 10 Kupang kini hadir sebagai solusi pendidikan berkualitas bagi masyarakat luas.
“Mari pulihkan semangat belajar. SMA 10, sekolah murah tapi berkualitas,” tutup Ebenhaezer optimis.
Pewarta: uni
Editor; redaksi