SAMPANG, wartapers.com – Keputusan Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi, untuk mempercepat relokasi RSUD dr. Mohammad Zyn terus menuai apresiasi luas dari berbagai lapisan masyarakat. Langkah strategis ini dianggap sebagai terobosan visioner yang akan secara signifikan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Sampang, mengatasi berbagai keterbatasan infrastruktur dan tantangan geografis yang selama ini menghambat operasional rumah sakit lama. Senin 23/06/2025.
Peralihan lokasi RSUD ke area yang lebih luas, bebas banjir, dan memiliki akses langsung ke jalur nasional dipandang sebagai kebijakan yang sangat bijak dan berpihak pada kepentingan rakyat. Samhari, S.IP, Direktur Indonesia Analysis Politic and Policy Consulting (Ide@), menegaskan bahwa kondisi RSUD yang ada saat ini sudah tidak memadai, seringkali terganggu oleh kemacetan, keterbatasan lahan parkir, dan risiko banjir yang tinggi. Ia menyerukan dukungan penuh terhadap pemimpin yang berani mengambil langkah progresif demi kemajuan daerah.
Terkait tudingan adanya kepentingan pribadi di balik proyek relokasi ini, Samhari, yang juga seorang akademisi dan aktivis, sangat menyayangkan narasi tersebut. Ia menilai bahwa tudingan tanpa dasar ini merupakan upaya politisasi kebijakan publik yang tidak konstruktif. Menurutnya, relokasi RSUD telah melalui kajian teknis mendalam dan bahkan dikonsultasikan dengan Kementerian Kesehatan, membuktikan bahwa ini adalah agenda nasional untuk kepentingan masyarakat luas, bukan agenda pribadi.
Senada dengan Samhari, Khoirus Sholeh Amd. Kep, seorang praktisi kesehatan di Kecamatan Sampang, menegaskan bahwa relokasi RSUD dr. Mohammad Zyn bukanlah keputusan yang gegabah.
Pemerintah Kabupaten Sampang telah melibatkan tim perencana dan lintas sektor, serta menyiapkan lahan seluas 8 hektare yang memiliki nilai strategis jangka panjang untuk pengembangan layanan kesehatan terpadu. Ia menekankan bahwa RSUD lama sudah tidak memungkinkan untuk dikembangkan, dengan masalah parkir terbatas dan layanan gawat darurat yang sering terganggu banjir, sehingga perlu adanya solusi permanen untuk masyarakat Sampang.
Khoirus Sholeh, yang juga menjabat sebagai Direktur PT. Trunojoyo Medika Prima Indonesia, optimistis bahwa reputasi RSUD dr. Mohammad Zyn sebagai rumah sakit terbaik di Madura tidak akan luntur. Justru, dengan adanya relokasi dan revitalisasi, RSUD akan dilengkapi dengan fasilitas berstandar nasional yang memungkinkan masyarakat mendapatkan perawatan terbaik tanpa perlu lagi dirujuk ke luar daerah. Ia bahkan memprediksi bahwa RSUD yang baru ini akan menjadi rujukan bagi wilayah Jawa Timur bagian timur.
Secara keseluruhan, langkah Bupati Slamet Junaidi dalam mendorong relokasi RSUD dr. Mohammad Zyn bukanlah sekadar proyek tanpa dasar, melainkan bagian integral dari visi besar transformasi layanan kesehatan di Kabupaten Sampang. Mayoritas masyarakat memahami bahwa kemajuan tidak akan tercapai jika selalu terhambat oleh kepentingan sempit dan prasangka tanpa bukti yang kuat. Ini adalah investasi jangka panjang untuk kualitas hidup dan kesehatan masyarakat Sampang.
Redaksi